PURWOKERTO - Kejahatan Terorisme di Indonesia merupakan salah satu kejahatan kemanusiaan yang kerap kali menimbulkan banyak korban, oleh karena itulah Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Besi mengirimkan perwakilan Wali Narapidana Terorisme untuk mengikuti pelatihan, (29/03/2024).
Kegiatan Pelatihan Penguatan Perkspektif Korban Terorisme bagi Pembimbing Kemasyarakatan Balai Pemasyarakatan diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bekerjasama dengan Aliansi Indonesia Damai (AIDA).
Digelar di Hotel Java Heritage Purwokerto, pelatihan ini diikuti oleh 19 peserta dari berbagai Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan se-Nusakambangan, Cilacap dan Purwokerto serta Pembimbing Kemasyarakatan dari Bapas Nusakambangan dan Purwokerto.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari ini menghadirkan narasumber Ahli Jaringan Terorisme, Mantan Teroris, dan Korban dari tindak Terorisme. Mereka berbagi pengalaman dampak buruk dan kerugian yang disebabkan oleh paham radikalisme dan ekstremisme kekerasan.
Adapun beberapa materi lainnya dalam kegiatan ini yaitu memahami perspektif korban, memahami ideologi dan jaringan terorisme, membangun hubungan dengan Klien Terorisme, silaturahmi dengan korban terorisme, counter ideologi keagamaan dan penguatan wawasan kebangsaan, belajar dari Tim Perdamaian.
Kepala Lapas Besi, Teguh Suroso menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat perspektif korban terorisme di kalangan Petugas Lapas dalam membina WBP.
"Hal ini memperkuat kapasitas Petugas Lapas dalam membina WBP terorisme dan memperkaya pemahaman Petugas Lapas dengan materi-materi yang dibutuhkan dalam membina WBP terorisme, " ungkapnya.
(N.Son/Reza)