Purwokerto, INFO_PAS - Lapas Narkotika Purwokerto kembali menggelar pengajian rutin yang bertujuan untuk mendorong warga binaan dalam mengingat kematian . Kegiatan ini diisi oleh Ustadz Sudarman seorang pendakwah yang memiliki pengalaman dalam memberikan ceramah dan tausiah kepada warga binaan, Senin (04/12).
Warga binaan dan para pegawai Lapas Narkotika Purwokerto antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka hadir dengan penuh semangat dan konsentrasi untuk mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Sudarman
Dalam pengajian rutin di Lapas Narkotika Purwokerto kali ini, tema yang diangkat adalah mengingat kematian. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk mendorong warga binaan lapas dalam merenungkan arti kehidupan dan akhirat serta menghindari perilaku yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Ustadz Sudarman, seorang pendakwah yang memiliki pengalaman dalam memberikan ceramah dan tausiah kepada warga binaan, menjadi narasumber dalam kegiatan ini. Dengan penuh semangat dan konsentrasi, warga binaan serta para pegawai lapas mengikuti ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Sudarman.
Dalam ceramahnya, Ustadz Sudarman menyampaikan pesan-pesan yang mengingatkan tentang pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Ia mengajak para hadirin untuk merenungkan perjalanan hidup mereka, mengintrospeksi diri, dan memperbaiki perilaku agar lebih baik di masa depan.
“Kita harus mempersiapkan bekal yang banyak untuk akhirat kelak, mari sama sama kita memperbanyak ibadah dan amal kita”, ujar Sudarman
Selain itu, Ustadz Sudarman juga memberikan penekanan pada bahaya penggunaan narkotika dan dampak negatifnya terhadap kehidupan seseorang. Ia mengingatkan warga binaan lapas tentang bahaya narkotika serta pentingnya menjauhi segala bentuk penyalahgunaan zat-zat terlarang tersebut.
Kegiatan pengajian rutin di Lapas Narkotika Purwokerto ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan dorongan positif kepada warga binaan untuk mengubah perilaku, menghindari penyalahgunaan narkotika, serta menjalani kehidupan yang lebih baik dalam bingkai agama dan sosial. (MAA)